Langsung ke konten utama

ANALISIS NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA?


PERLAKUAN DISKRIMINASI YANG DITERIMA OLEH GADIS TUNARUNGGU DALAM NOVEL AYAH, MENGAPA AKU BERBEDA?
Oleh: Enif Nurul Khoirubianti
110211413115/ eniph.ryn@gmail.com


URUTAN CERITA
PAPARAN ISI
URUTAN LAPORAN
ISI

PENGANTAR
Pada kenyataannya manusia hidup untuk saling berpasang-pasangan. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mampu berdiri sendiri, dengan kata lain manusia membutuhkan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupny. Oleh karena itu, manusia melakukan suatu interaksi sosial terhadap lingkungan disekelilingnya untuk mempercepat proses adaptasi dengan lingkungan baru yang mereka tempati. Hal tersebut mereka lakukn untuk mempertahankan hidup ditengah lingkungan baru yang mereka diami.
Tindakan yang berhubungan dengan orang lain disebut sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan dianggap sebagai tindakan sosial apabila tindakan tersebut memengaruhi atau dipengaruhi oleh orang lain.Dalam khazanah sosiologi, pengertian tindakan sosial di atas dipengaruhi oleh definisi Max Weber. Max Weber seperti dikutip oleh G. Ritzer (1992) mengartikan tindakan sosial sebagai tindakan manusia yang dapat memengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat.
Berdasarkan paparan tersebut, bahwa setiap manusia dalam mempertahankan hidupnya membutuhkan seatu proses adaptasi dengan cara berinteraksi terhadap segala hal yang berada disekelilingnya. Hal ini dilakukan agar sesama manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok manusia, kelompok manusia dan kelompok manusia lain, serta manusia dengan lingkungan sekitar terjalin sebuah hubungan yang harmonis yang mampu menciptakan sebuah suasana timbal balik yang saling menguntungkan. Begitu pula dengan kehidupan para tokoh yang terdapat dalam novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda? mereka melakukan tindakan sosial untuk berinteraksi antar sesama tokoh. Interaksi yang terjadi dibubuhi dengan sebuah gambaran amanat yang kuat agar pembaca mampu memberikan penilaian sendiri akan sikap yang ditunjukan oleh setiap tokoh. Terlepas apakah tindakan itu baik atau buruk dilakukan akan dibahas secara mendetail pada analisis dibawah ini.


ANALISIS DAN INTERPRETASI
PENGANTAR
Opini apresi-ator









Opini pakar







Simpulan  apresi-ator







Masalah yang diapresi-asi

Rekaman Peran Ayah dan Bentuk Diskriminasi yang Diterima Gadis Tunarunggu

                                                            
ANALISIS DAN INTERPRETASI

Awal
Saat aku terlahir di dunia ini, ayahku pernah bercerita bahwa ia mendengar suara tangisku yang menjerit begitu keras. Dokter dan suster yang ikut membantu proses kelahiranku pun begitu bingung karena aku tidak berhenti menangis meski mereka sudah menimang dan menghiburku dengan berbagai cara. Awalnya, aku tidak mengerti mengapa aku terus menangis dan tidak bisa dihentikan oleh siapapaun. Suster yang bingung kemudian menyarankan dokter untuk meminta Ayah yang sedang berada di ruamg tunggu untuk melihatku(N).
Novel berjudul Ayah, Mengapa Aku Berbeda? karya Agnes Davonar ini dibuka dengan narasi pengarang seperti itu. Selanjutnya pengarang mulai menunjukkan dirinya sebagai tokoh utama, dan menunjukkan siapa saja yang menjadi tokoh pendukung lainnya. Tokoh pendukung tersebut antara lain, yaitu: ayah, ibu, dan neneknya. Mula-mula novel ini menceritakan tentang bagaimana proses pertemuan ayah dan Ibu Angel hingga menikah dan tokoh angel dilahirkan, setelah itu bercerita tentang kematian ibunya, disusul dengan kematian neneknya, dan cerita tentang kepindahan angel dan ayah menuju rumah baru.
Aku mungkin tidak akan pernah menyadari bahwa aku berbeda dengan orang-orang yang ada di sampingku. Semuanya mulai kupahami, saat aku sadar bahwa aku tidaklah sama dengan anak-anak lain yang kulihat. Ketika berjalan bersama nenek di halaman rumahku, mereka dapat berbicara dengan mulutnya dan mendengar apa yang sulit kupahami. Aku tidak mengerti apa itu yang disebut dengan pendengaran. Alat indra yang satu ini tidak pernah ada dalam hidupku. Bahkan aku tidak bisa mendengar suaraku sendiri (N).
Pada narasi tersebut, dapat kita peroleh gambaran bahwa tokoh utama pada novel ini merupakan pribadi yang berbeda dengan pribadi umumnya. Ia tidak bisa merbicara dan mendengar seperti kebanyakan anak seusiannya. Entah bagaimana nanti kehidupaannya setelah iaa beranjak dewasa, Angel pun tak tahu. Ia masih kecil dan belum mengerti bagaimana kerasnya kehidupan yang akan dialami oleh seseorang yang memiliki keterbatasan seperti dirinya. Namun akan selalu ada Nenek dan Ayah Angel yang tetap setia menemani dan membantu Angel untuk menata hidupnya.
Setiap hari setelah pulang kerja, Ayah belajar pada Bibi Angun. Nenek juga ikut serta, sedangkan aku malah asik bermain boneka tanpa menyadari bahwa kelak akupun akan mempelajari bahasa tangan dari Ayah. Ia dengan cepat mengerti sedikit demi sedikit hal-hal yang harus ia ajarkan padaku. Ia tidak mengajarkan aku secara keras, tapi ia menggunakan sedikit permainan.
Berdasarkan narasi diatas, kita mengetahui bagaimana usaha ayah dan nenek agar dapat mengajari anaknya berbicara dengan cara lain sesuai dengan kondisi fisik anaknya yang berbeda. Ayah dan nenek belajar berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat kepada Bibi Angun, Ia adalah seorang ibu yang memiliki anak dengan kondisi keterbatasan seperti Angel. Ayah berusaha keras agar Angel dapat mengerti apa saja yang ada disekitarnnya. Agar kelak ia tetap dapat bergaul dengan baik meskipun dalam kondisi keterbatasan yang ada dalam dirinya.
Perawat yang mereka sebut suster itu mulai mendekatiku. Aku menjadi ketakutan. Semua berteriak bahwa aku jahat seolah aku maling.Walau aku tidak mengerti apa yang mereka katakan tetapi tatapan mereka terlihat seperti tidak menyukaiku. Akhirnya aku pun berjalan meninggalkan tempat itu sebelum perawat itu datang padaku. Mereka terus berteriak menghinaku tapi perawat mereka justru diam (N).
Narasi di atas menunjukkan bagaimana Angel dan kekurangannya tidak dapat diterima oleh orang sekitarnya. Hidup Angel mulai berubah sejak saat itu, ia harus belajar menerima hinaan yang akan ia dapatkan seiring dengan pertambahan usianya kelak. Ia akan mulai melewati hari-hari dengan beban yang akan menyiksa batinya melebihi situasi saat itu.
“ Ayah, yang aku tau tentang diriku, aku hanya ingin bersamamu. Itu saja cukup. Aku tau, aku tidak mendengar dan tidak mengerti apa itu mendengar, tapi aku merasa cukup dengan keadaanku saat ini. Aku bahagia memiliki teman-teman yang bisa bermain bersamaku. Tidak sulit buat aku bicara dengan mereka.”
Dialog tersebut diujarkan oleh Angel ketika Ayahnya memberikan ia pengertian bahwa ia berbeda dengan kebanyakan anak lainny. Angel pun mulai mengerti dan ia mencurahkan isi hatinya kepada ayahnya lewat dialog tersebut. Ayah berencana memindahkan Angel ke sekolah normal atas usulan Guru Angel di sekolah sebelumnya. Guru tersebut mengatakan bahwa kemampuan Angel melebihi anak sesusiannya dan ia pantas bersekolah di jenjang kelas 6 SD karena ia merupakan siswa yang pintar dan berprestasi .

Narasi
(Data Teks)







Analisis










Narasi (Data Teks)







Analisis










Narasi
(Data Teks)




Analisis









Narasi
(Data Teks)





Analisis






Dialog
(Data Teks)



Analisis
Tengah
Setelah menempuh 13 jam perjalanan dari semarang menuju jakarta, akhirnya sore itu mobil yang mengantar semua perabotan kami tiba dirumah baru (N).
 Demikian pembuka bagian tengah cerita. Karena Angel masih tidak bisa menerima kepindahan di rumah barunya, suasana menjadi kaku, Ayah mencoba meyakinkan Angel bahwa hidupnya yang dahulu dan sekarang akan sama saja. Mereka mulai berbincang-bincang untuk menata kehidupannya yang baru, di rumah baru pula. Untuk mencairkan suasana Ayah menunjukkan Angel kamar baru yang dahulunya merupakan kamar ayahnya sewaktu kecil. Sebagaimana perkataan Ayah pada Angel, “Ini kamar Ayah dulu waktu kecil, sekarang jadi kamar kamu, bagaimana?Suka? (D).” Sebagai seorang pembaca yang baik, kita dapat merasakan bagaimana usaha Ayah untuk mencairkan suasana, meyakinkan Angel bahwa segalanya akan baik-baik saja.Usaha Ayah terasa sia-sia sebab Angel masih memerlukan waktu untuk beradaptasi. Tidak semudah itu ia menerima hal baru yang terjadi pada dirinyaa.  Angel menunjukan penolakannya, membuat Ayah merasa sedih dan tersiksa akan suasana yang tidak nyaman dalam rumah. Ayah berusaha meyakinkan Angel agar mau menerima kondisi mereka saat ini, dengan rumah baru dan kehidupan baru yang akan bereka lalui berdua.
Terima kasih untuk pengorbananmu padaku Ayah. Aku sungguh menyesal telah membuat suasana baru kita terasa sangat tidak nyaman karena sikapku. Padahal kalau dipikir-pikir, Ayah memang benar, semua ini ia lakukan untuk masa depanku.
Angel merasa bahwa selama ini ia telah salah dalam bersikap, ia mulai meyakinkan diri untuk menata hidupnya kembali berusaha dari awal bersama ayahnya. Dimulai dari mencari sekolah baru untuk Angel. Ternyata susah mencari sekoalah yang mau menerima siswa yang hidup dalam keterbatasan, namu Ayah tetap berusaha agar Angel dapat diterima dan mendapatkan pendidikan yang layak seperti orang normal pada umumnya. Meyakinkan kepala sekolah bahwa Angel anak yang pintar dan mampu berfikir seperti orang normal lainnya
“Bapak!” teriak kepala sekolah itu.
Ayah dan aku melihat ke arahnya.
“Bisa saya pinjam kembali map anak Bapak? ”
Meski agak ragu, Ayah pun langsung menyerahkannya.
Ibu Kepala Sekolah itu lalu membelai kepalaku sambil berkata dengan wajah tersenyum,
“Saya rasa larangan sekolah ini menolak anak cacat akan saya hapuskan setelah melihat begitu kuatnya niat Angel untuk sekolah disini ”
Mendengar hal itu, Ayah begitu gembira sambil mengucapkan terima kasih. Ia menyuruhku untuk mencium tangan kepala sekolah. Ayah berkata padaku bahwa aku bisa sekolah disini. Aku gembira dan memeluk ayah, setelah itu kami berpamitan untuk pulang.
Dari bukti dialog dan narasi di atas dapat tercermin seperti apa usaha keras Ayah agar Angel dapat bersekolah. Ayah menyiapkan diri untuk hari pertama Angel masuk sekolah. Ayah memberinya nasehat dan membuatkan Angel sebuah buku yang digantung di lehernya untuk alat berkomunikasi.
Ayah mengantar dan menjemput Angel ke sekolah karena ia belum hafal jalan. Kegiatan itu dilakukannya selama beberapa hari, hingga Angel memutuskan untuk ke sekolah sendiri. Hari pertama sekolah dilalui Angel dengan baik, hal ini tercermin pada narasi di bawah ini:
Hari ini adalah hari terindah dalam hidupku. Hendra adalah sahabatku yang normal yang menjadi harapan bagiku bahwa kelak mungkin aku akan memiliki teman-teman normal lain yang bisa menerima kondisiku. Sebagai tuna rungu...Begitu ungkapan kebahagian yang dilontarkan oleh Angel, untuk sementara ia merasa bahagia dengan hari-hari baru disekolah karena mendapatkan sahabat baru yang bernama Hendra, namun beberapa hari kemudian kebahagiaannya mulai terusik oleh tingkah laku temannya yang menunjukan penolakan terhadap kehadirannya. Angel selalu diganggu dan diperlakukan tidak baik oleh Agnes, dan kedua temannya Maria dan Fifi teman sekelasnya.
“Kenapa kalian memaksa Angel makan, dia kan punya hak untuk menolak?” teriak Hendra tiba-tiba.
“Diam kau gendut! Atau mau aku hajar?” ancam Agnes.
“Makanlah!” seru Agnes padaku.
Sosok Agnes yang brutal dan berprilaku tidak terpuji menemani hidup Angel yang telah beranjak bahagia dan mulai menerima kehidupan barunya. Ayahnya mulai berani membiarkan Angel hidup mandiri, sedang ia mulai menata karirnya dengan membuka kembali too roti yang diiliki Ibunya. Tetapi Agnes mulai menganggu ketenangan Angel dengan beberapa tingkah liarnya yang harus ia terima disekolah.
“ Huh, bodoh kamu, memangnya aku akan membiarkan klub musik kita yang begitu terpandang ini ditambah dengan gadis dungu dan budek seperti dia? ini akan bikin klub ini seperti sirkus saja. Lihat saja, apa yang akan terjadi.”
Dialog tersebut mengambarkan bagaimana bencinya Agnes terhadap Angel, kebenciannya bertambah parah setelah  mengetahui bahawa Angel selain pandai di kelas dalam pelajaran apapun, Angel juga pandai bermain piano dan memutuskan untuk bergabung dengan klub musik yang ada di sekolahnya. Meskipun Angel tunarunggu permainan pianonya sangat mengagumkan bagi Bu Katrina. Ternyata pkepandaian Angel bermain piano merupakan bakat yang ia dapatkan dari Ibunya. Ibu Angel sangat pandai bermain piano dan sekarang kepandainnya menurun pada anaknya.
Ketika aku masuk ke dalam ruangan, Agnes langsung menarik leher bajuku dan mendorongku hingga ke tembok ruangan, aku terkejut hingga datang teman-temanku hendak memisahkan.
Narasi tersebut menunjukan bagaimana perjuangan yang dilalui Angel ketika hendak berlatih, ia selalu mendapatkan penyiksaan yang berupa kekerasan fisik dan psikis yang ia terima dari Agnes. Teman-teman lain merasa kasihan kepada Angel, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa.Hidup Angel menjadi semakin tak karuan, kekerasan yang ia dapatkan dari temannya tidak pernah ia ceritakan pada Ayahnya, bahkan rasa sakit yang ia rasakan juga ia pendam sendiri. Siang itu setelah pulang sekolah ia merasa sangat lelah hingga tak menyadari bahwa Ayahnya sedang sakit, dan ia tak menyadari akan situasi yang terjadi saat itu, ia terus tertidur dan berharap apa yang sedang terjadi pada ayahnya bukanlah sesuatu yang berbahaya.

Narasi
(data Teks)
Analisis







Dialog
(Data Teks)
Interpre-tasi








Narasi
(Data Teks)


Analisis









Satuan Dialog dan Narasi (Data Teks)









Analisis









Narasi (Data Teks)

Analisis







Dialog (Data Teks)

Analisis







Dialog
(Data Teks)


Analisis









Narasi
(Data Teks)

Analisis











Akhir
Siang itu, sepulang sekolah, aku sudah bersiap-siap untuk pergi ke ruang musik bersama Hendra. Seperti biasa, kami selalu menjadi orang pertama yang datang. Lalu, datang Ibi Katrina, Agnes dan kawan-kawannya. Ibu Katrina tidak bisa berlama-lama mengajar kami hari ini. Ia hanya sekitar tiga puluh menit menemani kami sebelum kemudian meminta izin untuk pulang lebih awal.
Narasi tersebut terdapat pada bagian akhir cerita ini, terlihat bahwa keseriusan Angel ikut dalam klub musik sekolahnya. Ia selalu datang terlebih dahulu sebelum Ibu Katrina. Angel tak pernah putus asa berlatih piano. Hal tersebut yang membuat Ibu Katrina mengikutsertakan Angel untuk megisi sebuah acara pada ulang tahun sekolahnya bersama Angel dan kawan-kawan. Agnes semakin brutal mengetahui ia satu grub dengan Angel, namun Angel berusaha menenagkan hatinya dan berfikir baik kepada Agnes. Ayah yang mengetahui kabar bahwa Angel akan turut serta memeriahkan acara ulta di sekolahnya merasa turut bahagia.
“Ini piano milik Ayah dan Ibu. Kami menyimpannya di gudang ini selama tinggal di Semarang. Ternyata piano ini masih terawat.”
“Ayah, jadi piano ini milik Ayah dan Ibu?”
Ayah menyuruhku duduk di kursi piano. Kami duduk bersamaan.
Ayah memberikan Angel sebuah piano yang dulunya pernah digunakan Ayah dan Ibunya sewaktu ibu masih hidup. Angel merasa bahagia dan tak hentinya rajin berlatih. Agar ia mampu memberikan penampilan terbaiknya saat perayaan ulang tahun sekolahnya. Seminggu sebelum perayaan itu dimulai Angel semakin rajin untuk berlatih baik di rumah dan di sekolah. Melihat hal itu, Agnes semakin brutal untuk menganiaya Angel, saat berlatih di sekolah, tangan Angel di tekan dengan tutup piano, sehingga menyebaban tanganya memar dan membiru serta berdarah. Berikut Narasi teks pendukungnya:
Saat menjelang malam, aku mencoba memperhatikan seluruh wajahku di depan cermin. Sisa-sisa luka memar dan beberapa cakaran dari Agnes dan kawan-kawan masih dapat kulihat. Yang paling membuatku bersedih adalah kondisi tanganku, karena dengan tangan inilah aku bisa bermain piano. Karenanya, kini aku harus menunggu hingga tanganku sembuh.Dalam sakit yang ia rasakan pada tangannya, Angel tak pernah putus asa dan memanjakan rasa sakitnya. Ia berusaha selalu agar ia dapat memberikan penampilan terbaiknya untuk ayahnya yang ia cintai. Angel berjanji pada Ayahnya ketika sedang sakit. Bahwa ia akan ikut memeriahkan acara ulang tahun sekolah dan bermain piano dengan baik. Meskipun ia tidak percaya diri dan hampir putus asa ia berusaha bangkit kembali untuk ayahnya. Dan tibalah saat yang dinantikan yaitu perayaan ulang tahun sekolah. Ayah dalam keadaan sakit berusaha kuat saat datang melihat penampilan anaknya.
Denting piano terakhirku pun akhirnya usai terdengar. Aku menghapus Air mataku, penonton satu per satu berdiri memberikan tepuk tangan kepadaku. Aku terkejut ketika melihat semunya berdiri dan memberikan hormat yang tak terhingga di depanku bersama tepuk tangan meriah mereka.
Narasi di atas mengambarkan bagaimana suasana haru yang terjadi saat itu. Angel berhasil dengan baik menyelesaikan tugasnya. Angel berlari menghampiri Ayah dan memeluknya sambil menangis. Ia merasa lega karena segalanya berjalan baik dan perjuangannya selama ini berbuah manis. Ayah takhentinya menenangkan Angel yang menjadi kebanggaannya. Seperi contoh dialog di bawah ini:
“Angel ayah bangga padamu. Kamu telah menjadi setitik cahaya yang membuat Ayah bertahan sejak kamu lahir. Kamu adalah kebahagiaan Ayah. Mulai saat ini hiduplah bersama kebahagiaan ini. Biarkan Tuhan yang menuntun masa depanmu...”
Akhir cerita ini ditutup dengan sebuah narasi yang dapat mengugah emosi pembacanya, banyak amanat yang dapat kita ambil dari novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda? usaha dan sikap Angel yang tidak pernah putus asa memang menghasilkan hasil yang membanggakan. Frase terberat dalam hidupnya telah terlewati dengan baik, kini ia berusaha menata hidupnya yang baru di tingkat SMP. Tanpa disangka, Hendra sahabat karibnya yang mendadak pindah sekolah, datang menemui Angel dan memberikan apresiasinya terhadap Angel. Angel merasa terkejut dan bertambah senang melihat kedatangan Hendra. Hari itu adalah hari yang paling membahagiakan bagi Angel karena orang yang disayang dan dicintainya datang melihat penampilan pertamanya bermain piano. Berikut cuplikan narasi penutup novel karya Agnes Davonar.
Angel akhirnya membuktikan kepada semua orang bahwa walaupun ia memiliki keterbatasan fisik, itu tidak menjadi masalah dalam hidupnya, ia terus bertahan sebagai seseorang yang hidup dengan suka cita sampai akhirnyaia lulus sekolah dasar dan menanti sekolah menengah pertama dalam hidupnya.

























Narasi
(Data Teks)




Interpretasi




Satuan Dialog
(Data Teks)






Narasi
(Data Teks

Interpre-tasi


Analisis





Narasi (Data teks)



Analisis











Narasi (Data Teks)


Analisis








Dialog (Data Teks)


Opini Apresiator














Narasi (Data Teks)


Penutup

Novel karangan Agnes Davona selalu memberikan sajian-sajian yang menarik dengan berisikan cerita yamg mengharukan. Isi cerita menyajikan sebuah cerita yang dramatis dan syarat akan makna. Bahasa yang lugas dan komunikatif sesuai dengan bahasa keseharian, membuat cerita mudah untuk dipahami. Keunggulan novel ini terletak pada penggambaran alur cerita yang runtut dan jelas dengan diselipkan banyak konflik namun kaya akan amanat yang dapat kita peroleh ketika membacanya. Ada banyak hal-hal baik yang ada pada diri Angel dan keluarganya yang dapat kita jadikan contoh untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

APRESIASI
Penghargaan
Opini












RUJUKAN
1. Davonar, Agnes. 2011. Ayah, Mengapa Aku Berbeda?. Jakarta: Intibook Publisher.
2. Sudjiman, Panuti. 1991. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Puisi “Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa”

METAFORA be a great blog 1. Analisis Puisi “Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa” Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa Oleh: Taufik Ismail Jika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah yang bernama keyakinan Jika adalah yang harus kau tumbangkan Ialah segala pohon-pohon kezaliman Jika adalah orang yang harus kauagungkan Ialah hanya Rasul Tuhan Jika adalah kesempatan memilih mati Ialah syahid di jalan Ilahi April, 1965 Hasil analisis:             Ketika seseorang anak mulai menginjak usia kedewasaan, tentunya ia memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap dirinya dan keluarganya. Ketika anak mulai beranjak dewasa, saat ia mampu bekerja sendiri mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya, tanggung jawab orang tua kepada anaknya itu perlahan akan bebalik menjadi tanggung jawab seorang anak untuk orang tuannya. Oleh karena itu, pada puisi “ Nase

MACAM GAMES UNTUK ICE BREAKING

METAFORA be a great blog PANDUAN  WICARA KELOMPOK 09 PERMAINAN (GAMES) Di dalam materi wicara kelompok 09 ini berisikan teori tenang games yang meliputi Unjuk Kebolehan  ( Yel-Yel ), Akting Beregu ( Team Acting ), Sebut Nama Panggilan ( Say The Nickname ), Perang  Fantastik  ( Fantastic War ), Apa Selanjutnya? (What’s Next?); Mari Kita Bercerita! ( Let’s Tell A Story !), Resep Gotong Royong ( What’s in The Soup? ), Ceritakan Gambar  ( Telling The Picture), Bisik Berantai ( The Grape Vive ), Kontes Ucapan ( Pronounciation Contest ), Dua Puluh Pertanyaan ( Twenty Question ), Teka-Teki ( Guessing ), dan Tebak Gerak-Gerik ( Guess The Gestures ) TUJUAN PEMBELAJARAN             Setelah menerima sajian tentang pokok bahasan wawancara ini diharapkan mahasiswa dapat: (2) menunjujkkan contoh-contoh permainan (games) dalam kegiatan wicara kelompok; dan (1) melakukan simulasi permainan (games) dalam kegiatan wicara kelompok sesuai denganj aturan main yang telah ditentukan. K

KRITIK SASTRA CERPEN ANAK KEBANGGAN

Nama          : Enif Nurul Khoirubianti NIM/OFF   : 110211413115/BB WUJUD KECINTAAN SEORANG AYAH YANG DISALAH GUNAKAN OLEH ANAK YANG DIBANGGAKANNYA Judul Cerpen             : Anak Kebanggaan Halaman                       : 15-26 Penulis                         : A.A. Navis Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit            : Cetakan ke-16, 2010 1. Sinopsis cerpen “Anak Kebanggan” karya A. A. Navis             Ompi adalah seorang duda yang ditinggal mati oleh istrinnya, selain itu Ompi juga seorang yang kaya raya. Setelah kepergian istrinnya, Ompi hanya tinggal dengan anak semata wayangnnya yaitu, Indra Budiman. Ompi berangan-angan anaknya menjadi seorang dokter. Akhirnnya, Indra Budiman pergi ke Jakarta untuk melanjutkan studi SMA disana. Semenjak itu, Ompi yakin anaknya akan menjad