Langsung ke konten utama

BIOGRAFI SASTRAWAN INDONESIA PART 1

METAFORA be a great blog

Pengarang Prosa Fiksi Indonesia
Habiburahman El Shirazy

1.    Latar Belakang Sosial Budaya
Sastra terjadi dalam konteksosial (sebagai bagian dari kebudayaan). Sebagai makhluk sosial, penggarang dipengaruhi oleh latar belakang sosiologi berupa struktur social dan proses-proses sosial, temasuk perubahan-perubahan sosial. Siswanto (2008: 3) menyatakan bahwastruktur social adalah keseluruhan jalinan antar unsur-unsur yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan sosial. Asal social sastrawan merujuk pada lingkungan tempat tinggal dan segala macam hal yang terdapat di dalamnya. Sastrawan dipengaruhi dan mempengaruhi masyarakat, oleh karena itu latar belakang kehidupan sastrawan berpenggaruh terhadap hasil karyasastra yang diciptakan (Wellek dan Warren, 1997: 120). Sebagai contoh akan diperlihatkanhubungan asal sosial budaya ini pada diri sastrawan Habiburrahman El Shirazy.
Habiburrahman El Shirazylahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976 (umur 35 tahun) adalah Novelis No. 1 Indonesia dinobatkan oleh INSANI UNIVERSITAS DIPONEGORO Semarang. Selain sebagai novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, da’i, dan penyair.
Habiburrahman El-Shirazy adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Ia memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan K.H. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di The Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri.
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). PernahmeraihJuara II lombamenulisartikel se-MAN I Surakarta (1994).Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi religious tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMIOrwil Jateng di Semarang, 1994).Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNSSurakarta, 1994).Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGMJogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006.

2.        Proses Kreatif Pengarang
Wellek dan Warren (1997: 97) menyatakan bahwa proses kreatif meliputi seluruh tahapan, mulai dari dorongan bawah sadar yang melahirkan karya sastra sampai pada perbaikan terakhir yang dilakukan pengarang. Kegiatan pengarang dalam proses kreatif untuk menciptakan suatu karya yang baik ternyata beragam. Sebelum menulis, Habbiburrahman El Shirazy melakukan proses kreatif sebagai berikut:
a)      Selama di Kairo
Ketika menempuh studi di Kairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta Indonesia untuk mengikuti "Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua" yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia berkesempatan memberikan orasi berjudul Tahqiqul Amni Was Salam Fil ‘Alam Bil Islam (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi tersebut terpilih sebagai orasi terbaik kedua dari semua orasi yang disampaikan peserta perkemahan tersebut. Pernah aktif di Mejelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Kairo (1998-2000). Pernah menjadi koordinator Islam ICMI Orsat Kairo selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan muda ini pernah dipercaya untuk duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama yang berpusat di Kairo. Dan sempat memprakarsai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.

b)     Selama di Indonesia
Setibanya di tanah air pada pertengahan Oktober 2002, ia diminta ikut mentashih Kamus Populer Bahasa Arab-Indonesia yang disusun oleh KMNU Mesir dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, (Juni 2003). Ia juga diminta menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedia Intelektualisme Pesantren: Potret Tokoh dan Pemikirannya, (terdiri atas tiga jilid ditebitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, 2003).
Antara tahun 2003-2004, ia mendedikasikan ilmunya di MAN I Jogjakarta. Selanjutnya sejak tahun 2004 hingga 2006, ia menjadi dosen Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash Shiddiq UMS Surakarta.
Kini novelis tersebut tinggal di kota Salatiga. Aktivitas kesehariannya lebih banyak digunakan untuk memenuhi undangan mengisi seminar dan ceramah, di samping juga menulis novel yang menjadi pekerjaan utamanya dan sesekali menulis skenario sinetron untuk Sinemart (sebuah rumah produksi yang menaungi karya-karyanya di dunia perfilman dan persinetronan).

3.        Aliran Sastra Pengarang
Kata “aliran” berasal dari kata stroming (bahasa Belanda) yang mulai muncul di Indonesia pada zaman Pujangga Baru. Kata itu bermakna “ keyakinan yang dianut golongan-golongan pengarang yang sepaham. Menurut Agustin (2009), setiap gerakan maupun aliran memiliki karakteristik yang khas yang sedikit banyak menampakkan kondisi zaman di mana aliran tersebut berkembang. Dalam dunia kesusatraan ada banyak gerakan dan aliran yang berkembang di dalamnya. Baik sebagai hasil dari saripati yang diperas dari karakteristik karya yang berkembang maupun sebagai kararakter yang sengaja dimunculkan dalam sebuah karya sastra sebagai pengokoh keberadaan sebuah gerakan atau aliran kesusatraan tertentu.
Pada dasarnya aliran satra dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a.       Aliran impresionisme
Aliran yang berdasarkan pada impresi atau kesan sepintas suatu objek yang pernah
diamati oleh pengarang. Aliran impresionisme dibagi menjadi:
1)  Aliran realisme
Aliran yang melukiskan sesuatu berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan tanpa dipengaruhi oleh pendapat seorang pengarang.
2) Aliran naturalisme
Aliran yang melukiskan keadaan masyarakat yang jelek dan bobrok.
3) Aliran neonaturalisme
Aliran yang melukiskan kehidupan secara objektif, baik dari segi positif maupun segi negatif.

b.      Aliran ekspresionisme
Aliran ini menonjol ke “aku” an pengarang. Karya pengarang tersebut merupakan pencetus atau pengahayatan jiwa pengarang secara sepontan. Aliran ini dapat dibagi menjadi:
1)  Aliran romantik
Aliran yang mengutamakan aspek-aspek perasaan.
2) Aliran idelisme
Aliran yang mengutamakan ide-ide atau cita-cita pengarang.
3) Aliran psikologisme
Aliran yang mengutamakan gerak-gerik kejiwaan manusia dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
4) Aliran mistisisme
Aliran yang melukiskan pengalaman pengarang yang bersifat ketuhanan.
5) Aliran surealisme
Aliran yeng melukiskan kenyataan hidup yang berlebihan.
6) Aliran simbolisme
Aliran yang menyatakan hidup secara tidak terus terang dan menggunakan simbol-simbol.
Habiburahman El Shirazy termasuk pengarang yang beraliran mistisisme
(aliran yang melukiskan pengalaman pengarang yang bersifat ketuhanan) atau lebih dikenal dengan religius. Maksud dari religius yaitu karya-karya yang dihasilkan bernuansa agama. Hal ini mungkin dilatar belakangi oleh pendidikan yang selama ini telah diperolehnya. Ketertarikan atau pengetahuan tentang agama islam sangat menonjol pada karya-karya yang dihasilkan. Nilai islam yang muncul dalam karyanya dibalut dengan kisah percintaan yang membuat pembaca semakin terhanyut. Perpaduan antara nilai religius dan cinta sangat seimbang sehingga pesan yang dimasukkan bisa diterima dengan mudah oleh pembaca.
      Karya sastra yang ditulis Haburrahman El Shirazy sangat menarik untuk dibaca karena cerita yang ada dalam karya sastranya mampu membuat pembaca merasa ikut dalam kejadian yang digambarkan dalam novel. Pengarang yang satu ini sangat teliti dalam memilih kata-kata, tidak jarang beliau memasukan cuplikan ayat alqur’an ke dalam karya sastranya.

4.      Karya Sastra yang Ditulis
a)   Karya Sastra Puisi
Sebelum pulang ke Indonesia, di tahun 2002 ia diundang Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia selama lima hari untuk membacakan pusinya dalam momen Kuala Lumpur World Poetry Reading ke-9, bersama penyair-penyair negara lain. Puisinya dimuat dalam Antologi Puisi Dunia PPDKL dan Majalah Dewan Sastra tahun 2002 yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia dalam dua bahasa, Inggris dan Melayu. Bersama penyair negara lain, puisi kang Abik juga dimuat kembali dalam Imbauan PPDKL yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (2004).
Karya Sastra Puisi yang di tulis oleh Habiburrahman El Shirazy juga membahas tentang ketuhanan. Salah satu puisinya yang berjudul Lumpur Hitam juga  masih menggambarkan tentang ketuhanan. Berikut puisi yang berjudul lumpur hitam.

aku adalah lumpur hitam
yang mendebu
menempel di sandal dan sepatu 
hinggap di atas aspal 
terguyur hujan 
terpelanting 
masuk comberan 
siapa sudi memandang 
atau mengulurkan tangan? 
tanpa uluran tangan Tuhan
aku adalah lumpur hitam
yang malang

Karya Habiburrahman El Shirazy


b)     Karya Sastra Novel
Beberapa karya populer yang telah terbit antara lain, Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005), Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Diatas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Bertasbih (Republika-Basmala, 2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007) dan Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di Yerussalem, danDari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta Bertasbih). Marfuah (2011) mengatakan pada tahun 2010 lalu Habiburahman menjadi sutradara untuk film yang diangkat dari novelnya sendiri, Dalam Mihrab Cinta.


5.      Kesimpulan
Seorang pengarang pasti memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Hal itu dipengaruh oleh kehidupan sosial budaya yang dialami, begitupun dengan Habiburrahman El Shirazy. Kang Abik juga memilki aliran sastra yang berbeda dengan pengarang lain yang lebih mendekatkan nilai religius pada karya sastranya. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pengarang sendiri yang mulai dari kecil hingga sekarang bergelut dengan nilai-nilai kerohanian sehingga berdampak pada hasil karya sastranya yang kesemuanya bernilai religius.
























DAFTAR RUJUKAN

Agustin, Vera. 2010. Aliran-Aliran Sastra, (Online), (http://veragustin.blogspot.com/2010/05/aliran-sastra.html), diakses 18 September 2012.

Marfuah, Zuroh. 2011. Biografi Habiburrahman El Shirazy, (Online), (

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo.

Wellek, Rene dan Warren, Austin. 1997. Teori Kesusastraan. Alih bahasa oleh Melani Budianta, 1989. Jakarta: PT Gramedia.



  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Puisi “Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa”

METAFORA be a great blog 1. Analisis Puisi “Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa” Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa Oleh: Taufik Ismail Jika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah yang bernama keyakinan Jika adalah yang harus kau tumbangkan Ialah segala pohon-pohon kezaliman Jika adalah orang yang harus kauagungkan Ialah hanya Rasul Tuhan Jika adalah kesempatan memilih mati Ialah syahid di jalan Ilahi April, 1965 Hasil analisis:             Ketika seseorang anak mulai menginjak usia kedewasaan, tentunya ia memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap dirinya dan keluarganya. Ketika anak mulai beranjak dewasa, saat ia mampu bekerja sendiri mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya, tanggung jawab orang tua kepada anaknya itu perlahan akan bebalik menjadi tanggung jawab seorang anak untuk orang tuannya. Oleh karena itu, pada puisi “ Nase

MACAM GAMES UNTUK ICE BREAKING

METAFORA be a great blog PANDUAN  WICARA KELOMPOK 09 PERMAINAN (GAMES) Di dalam materi wicara kelompok 09 ini berisikan teori tenang games yang meliputi Unjuk Kebolehan  ( Yel-Yel ), Akting Beregu ( Team Acting ), Sebut Nama Panggilan ( Say The Nickname ), Perang  Fantastik  ( Fantastic War ), Apa Selanjutnya? (What’s Next?); Mari Kita Bercerita! ( Let’s Tell A Story !), Resep Gotong Royong ( What’s in The Soup? ), Ceritakan Gambar  ( Telling The Picture), Bisik Berantai ( The Grape Vive ), Kontes Ucapan ( Pronounciation Contest ), Dua Puluh Pertanyaan ( Twenty Question ), Teka-Teki ( Guessing ), dan Tebak Gerak-Gerik ( Guess The Gestures ) TUJUAN PEMBELAJARAN             Setelah menerima sajian tentang pokok bahasan wawancara ini diharapkan mahasiswa dapat: (2) menunjujkkan contoh-contoh permainan (games) dalam kegiatan wicara kelompok; dan (1) melakukan simulasi permainan (games) dalam kegiatan wicara kelompok sesuai denganj aturan main yang telah ditentukan. K

KRITIK SASTRA CERPEN ANAK KEBANGGAN

Nama          : Enif Nurul Khoirubianti NIM/OFF   : 110211413115/BB WUJUD KECINTAAN SEORANG AYAH YANG DISALAH GUNAKAN OLEH ANAK YANG DIBANGGAKANNYA Judul Cerpen             : Anak Kebanggaan Halaman                       : 15-26 Penulis                         : A.A. Navis Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit            : Cetakan ke-16, 2010 1. Sinopsis cerpen “Anak Kebanggan” karya A. A. Navis             Ompi adalah seorang duda yang ditinggal mati oleh istrinnya, selain itu Ompi juga seorang yang kaya raya. Setelah kepergian istrinnya, Ompi hanya tinggal dengan anak semata wayangnnya yaitu, Indra Budiman. Ompi berangan-angan anaknya menjadi seorang dokter. Akhirnnya, Indra Budiman pergi ke Jakarta untuk melanjutkan studi SMA disana. Semenjak itu, Ompi yakin anaknya akan menjad