METAFORA be a great blog
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
PANDUAN
WICARA KELOMPOK 07
DIALOG
Di dalam materi wicara kelompok 07 ini berisikan tentang
teori dialog yang meliputi pengertian umum tentang dialog, prilaku yang
diharapkan dalam dialog, tujuan dialog, bentuk kegiatan dalam dialog, dan isi
dialog.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah menerima
sajian tentang pokok bahasan dialog
ini diharapkan siswa dapat: (1) menunjukkan ciri-cirti prilaku yang baik dalam
berdialog; (2) membedakan bentuk-bentuk dialog dalam wicara informal; dapat
memerankan dialog sesuai perannya masing-masing.
KATA KUNCI: dialog, friendly, informal.
BAHAN AJAR
Dialog adalah
percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, yang terjadi dalam situasi
yang sama, dan membicarakan topik yang sama pula. Di dalam dialog, para
pembicara saling memberi inforasi, saling membutuhkan informasi, dan saling
membantu memecahkan masalah. Bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan yang
diekspresikan secara lisan dan secara spontan. Adapun yang perlu diperhatikan
dalam dialog adalah adanya prilaku yang: (1) feel friendly, yaitu adanya suasana hati kita yang menaruh rasa
simpati kepada teman bicara; (2) look
friendly, yaitu penampilan kita yang memancarkan kesimpatikan atau
penampilan yang sesuai dengan kata hati kita; dan (3) sound friendly, yaitu kesimpatikan yang dapat dirasakan atau
didengar lewat suara, nada pembicaraan, maupun intonasi pembicaraan.
Di dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, tujuan latihan berdialog adalah untuk
melatih keberanian dan memperkaya perbendaharaan bahasa para siswa. Tetapi,
selain kedua tujuan tersebut juga terdapat tujuan tambahan, misalnya untuk
latihan akting atau latihan mengekspresikan diri dengan mimik dan suara yang
serasi. Di dalam latihan dialog perlu diperhatikan masalah casting (pemilihan peran). Sebagai contoh, jika ada siswa yang
wajahnya kekanak-kanakan selayaknya diperankan sebagai anak; jika wajah siswa
keibu-ibuan juga harus diperankan sebagai ibu; anak yang berwajah angker juga
diperankan sebagai penjahat; dan sebagainya. Adapun teknik pelaksanaannya
adalah juga dengan sistem pembagian ke-lompok. Setiap kelompok wajib memerankan
suatu dialog di depan kelas. Begitu pula, prinsip pengajarannya juga tetap
bersifat tut wuri handayani.
Dialog dapat dilakukan dengan cara santai, misalnya dengan
caran mengemukakan pendapat dalam situasi informal dengan teman sebaya dengan
bentuk kegiatan sebagai berikut:
(1) membadingkan beberapa
teori, misalnya dialog dari para siswa setelah membaca beberapa teori dari buku pelajaran
atau buku acuan dalam bentuk tanya jawab dalam mengomentari keunggulan dan
kelemahan masing-masing teori atau membadingkan perbedaan teori yang satu
dengan teori yang lain;
(2) menghargai karya
seorang pengarang, misalnya dalog para siswa dalam bentuk pengungkapan apresiasin
karya sastra menurut interpretasinya m,asing-masing atau menunjukan segi-segi
keindahan yang tertuang dalam karya sastra sesuai dengan isi hatinya;
(3) mengkritik karya
seorang pengarang, misalnya dialog dari para siswa
dalam bentuk mengkritik karya sastra, menimbang-nimbang bobot atau kualitas
karya sastra yang dibacanya sesuai dengan visi para siswa;
(4) menanggapi pendapat
seseorang, misalnya dialog para siswa setelah
membaca koran, membaca majalah, menonton televisi, atau mendengarkan radio
dalam bentuk mengomentari pendapat
seseorang dari tulisan di surat
kabar atau majalah, atau mengomentari pendapat orang yang berbicara dalam acara
siaran di televisi atau radio;
Di dalam
pembelajaran dialog di sekolah guru dapat melatih berdialog dengan teknik semi
terpimpin. Jika di dalam latihan
mengemukakan pendapat terdapat kesalahan atau kekurangan dari siswa, guru tidak
boleh langsung menegurnya. Sikap guru di sini adalah tut wuri handayani.
Berdiakog dapat pula dilakukan dengan cara mengeluarkan akal sehat,
misalnya dalam bentuk-bentuk: (1) pertemuan-pertemuan pada waktu makan siang (luncheon club meetings); (2) program
pendidikan (educational program); dan
(3) program-program demonstrasi khusus (special
demonstrating program). Tujuan dilaksanakannya kegiatan dialog dengan cara
mengeluarkan akal sehat ini adalah untuk memelihara akal sehat secara tidak
langsung (securiting goodwill
unobtrusively). Cara-cara mengeluarkan akal sehat dalam pertemuan-pertemuan
makan siang, pertemuan pendi-dikan, dan kegiatan demonstrasi tersebut dilakukan dengan sopan (modesty), toleransi (tolerance),
dan penuh sendau gurau (humor).
Adapun isi dialog dalam mengeluarkan akal sehat tersebut dapat berupa:
(1) hasil penafsiran atau apresiasi terhadap karya sastra, novel,
drama, cerpen, dan sebagainya;
(2) kritik-kritik membangun terhadap suatu lembaga fro-fesi,
termasuk di dalammya kritik-kritik terhadap anggota lembaga profesi tersebut
tentang cara berfikir, bertindak, dan berkarya;
(3) informasi tentang pembatalan hasil musyawarah dari kelompok
makan siang atau kelompok semacam itu yang telah diputuskan pada pertemuan
terdahulu; dan
(4) penawaran pelayanan-pelayanan khusus tentang pendidik-an, kerja
sama, pertukangan, hasil industri, dan seba-gainya.
Selain itu kegiatan
dialog dapat pula dilakukan dilakukan dalam bentuk-bentuk kegiatan wicara
informal sebagai berikut:
(1) dialog dalam bentuk bertukar pengalaman (sharing experiences);
(2) dialog dalam bentuk bercakap-cakap (conversing);
(3) dialog dalam bentuk mengabarkan suatu berita (telling the news);
(4) dialog dalam menjelaskan isi pengumuman (making announcements);
(5) dialog dengabn cara saling memperkenalkan diri (making inroduction);
(6) dialog santai lewat telepon (telephone);
(7) dialog dalam memberikan petunjuk atau penjelasan (giving directions or explanation); dan
(8) dialog dalam pelajaran di sekolah atau pembelajaran (instructions).
Dialog yang sering
dilakukan dalam pembelajaran di sekolah adalah dialog dalam hal mengemukakan
isi bacaan, yaitu dialog yang bertujuan untuk melatih wicara sekaligus untuk
meningkatkan minat baca. Di dalam latihan dialog bentuk ini seseorang harus
membaca lebih dahulu, karena tanpa membaca dia tidak mungkin bisa melaporkan
isi bacaan. Salah satu kegiatan dialog isi bacaan antara lain dengan mendiskusikan
secara informal tentang sinopsis suatu fiksi (mungkin roman, novel, mungkin
cerpen). Adapun garis becar sinopsis bacaan tersebut berkaitan dengan: (1)
siapa pengarang buku tersebut; (2) siapa saja tokoh-tokoh dalam cerita
tersebut; (3) di mana tempat kejadian tersebut; dan (4) bagaimana jalan
ceritanya secara ringkas. Latihan melaporkan isi bacaan dapat dilakukan dengan
cara menugaskan kepada para siswa untuk membaca berita dalam surat kabar atau majalah, kemudian siswa
disuruh mendiskusikan isi bacaan tersebut secara lisan sesama teman.
Dialog sering pula dilakukan dalam bentuk
membahas isi pidato. Di dalam hal ini guru biasanya menugaskan kepada para
siswa untuk menyimak pidato-pidato dalam televisi, pidato dalam radio, pidato
dalam suatu upacara bendara dan sebagainya; kemudian guru menyuruh siswa
membahasnya secara lisan isi pidato tersebut dalam dialog santai. Jika di dalam
kegiatan dialog tentang isi pidato tersebut terdapat kesalahan, maka guru tidak
boleh langsung menegurnya atau membenarkannya. Akan tetapi, jika kegiatan
dialog tentang isi pidato tersebut sudah selesai guru dapat memberikan komentar
atau kritik yang bersifat membangun.
Kegiatan
dialog dapat dilakukan di dalam gedung
atau ruang, di taman, di kafe, dan sebagainya; atau dapat pula disiarkan dalam
radio dan ditayangkan dalam televise terbuku. Berikut ini adalah cuplikan
dialok kelautan dan perikanan dalam TVRI yang dapat dilanjutkan dengan dialog
interaktif dengan pirsawan TVRI.
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Dalam acara siaran langsung pertandingan olah raga
di televise , misalnya, dapat
ditayangkan dengan siaran lansung yang diselingi dengan dialog dengan para
pakar olahraga sesuai dengan keahliannya. Sebagai contoh di bawah ini aadalah
rekaman gambar dialog perbulutangkisan Indonesia .
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
LATIHAN
1. Coba Anda kemukakan ciri-ciri prilaku yang baik yang harus dilakukan oleh seseorang dalam tatakrama
berdialog!
2. Coba Anda kemukakan bentuk-bentuk dialog yang dapat dilatihkan
dalam pembelajaran di sekolah!
3. Coba Anda simulasikan sebuah dialog yang beranggotakan empat
orang dengan topik "otonomi daerah"!
Assalamualaikum akhi apakah ada buku referensi nya? Dan buku apa?
BalasHapus