Langsung ke konten utama

TEORI DEBAT

METAFORA be a great blog

PANDUAN WICARA KELOMPOK 06


DEBAT (SAWALA)

            Di dalam materi wicara kelompok 06 ini berisikan tentang teori debat yang meliputi pengertian debat, tujuan debat, langkah-langkah dalam debat, segi positif dan segi negatif debat, cara menyusun argumentasi dalam debat, cara mengemukakan pendapat dalam debat, dan susunan tempat duduk dalam debat.

TUJUAN PEMBELAJARAN
            Setelah menerima sajian tentang pokok bahasan debat (sawala) ini diharapkan mahasiswa dapat: (1) membedakan pengertian kelompok pro dengan kelompok kontra  dalam sebuah diskusi yang berbentuk debat; dan (2) mengekspresikan gagasannya dalam sebuah debat secara logis, sistematis, dengan tenggang rasa,  dan dengan sikap persahabatan.


KATA KUNCI: debat, kelompok pro, kelompok kontra, moderator, pengamat.

BAHAN AJAR
            Istilah debat bersalah dari bahasa Inggris debate. Istilah tersebut identik dengan istilah sawala yang berasal dari bahasa Kawi atau bahasa Jawa Kuno. Di dalam bahasa Romawi istilah tersebut diturunkan dari kata de batere yang artinya adalah 'berpegang teguh pada argumen tertentu dalam stratergi bertengkar atau beradu pendapat untuk saling mengalahkan atau memenangkan pertengkaran lidah'. Adapun dalam pemakaian bahasa Indonesia, kata debat ber- arti 'suatu kemampuan atau ketrampilan berargumentasi dalam suatu diskusi formal ataupun informal sebagai suatu pertandinhgan untuk mencari kemenangan dengan cara bersi- tegang urat leher untuk menjatuhkan atau mengalahkan lawan'.
            Selain itu, debat dapat digunakan sebagai metode dalam proses belajar-mengajar dalam rangka menciptakan suasana untuk mencapai tujuan belajar-mengajar tertentu. Dalam situasi formal, debat dapat berbentuk diskusi yang memiliki pola tertentu, yaitu sebuah diskusi yang memiliki kelompok pro (setuju) dan kelompok kontra (menentang). Kelompok pro dalam debat merupakan kelompok orang (siswa) yang menyetujui terhadap suatu argumentasi atau kelompok yang berpendapat positif. Kelompok ini di dalam istilah bahasa Inggris di sebut pro-side. Adapun kelompok kontra dalam debat merupakan kelompok oranmg (siswa) yang menentang terhadap suatu argumentasi atau kelompok yang berpendapat negatif. Kelompok ini di dalam istilah bahasa Inggris disebut contra-side.
            Di dalam situasi informal kegiatan debat menjurus ke arah pertengkaran lidah atau bersilat lidah, atau yang di dalam istilah sehari-hari disebut dengan debat kusir. Debat dalam pengertian ini merupakan pengertian debat dalam sudut pandang negatif, karena hal itu menjurus pada cara-cara kasar, bahkan menjurus pada perkelahian. Inilah yang harus dihindari dalam penerapan pengajaran debat di sekolah.
             Tujuan debat adalah agar masing-masing pihak dapat adlah agar masing-masing pihak dapat membalikkan pendapat lawan untuk menyetujui pendapat kelompoknya, dengan memberikan argumentasi dan bukti bukti yang relevan, dalam hal demikkian sangat diperlukan kelincaahan para pendebat lawan untuk dengan secepatnya dapat menangkap isi dan arah pikiran lawan, serta dengan cepat pula dapat mencari jawab yang tepat dengan nalar yang logis agar pihak lawan menyetujui pendapat kelompoknya.
            Meskipun tujuan debat untuk ketrampilan berargumentasi dalam menangkis serangan lawan, semua pendebat harus sadar segala proses interaksi verbal tersebut harus berjalan dengan cukup sopan dan adab. Jika ingin menyerang pendapay lawan, maka yang diserang bukanlah pribadi lawan, melainkan hanyalah pendapatnya saja. oleh karena itu, forum perdebatan harus dipimpin oleh moderator yang berfungsi mengatur kelancaran dan keterrtiban jalannya perdebatan.
            Suasana debat yang baik biasanya hangat. Hal ini dipengaruhi oleh topik yang dipilih serta ketrampilan berbicara dan berfikir para pendebat. Topik yang baik untuk debat adalah berupa isu ilmiah yang kontroversial, bersifat problematik, dan bukan bersifat faktual. Masalah yang cocok untuk diperdebatkan biasanya berkaitan dengan nilai-nilai, misalnya masalah: poligami, kumpul kebo, "children of God", pornografi, westernisasi, dan sebagainya.
            Pada umumnya langkah-langkah debat tertata sebagaimana berikut ini.
1. moderator mengumumkan topik dan norma-normanya, serta meminta para ketua kelompok debat memperkenalkan peran dan fungsi anggotanya.
2. moderator mulai meminta pendapat dari salah seorang kelompok pro untuk mengungkapkan arguimentasinya tentang topik perdebatan tersebut.
3. Setelah selesai, salah seorang dari kelompok kontra mengacungkan tangan untuk menanggapi.
4. Moderator memberikan kesempatan seorang pendebat lain dari kelompok pro untuk menjawab.
5. Bila argumentasi seorang kelompok pro kurang lengkap, maka teman-teman dari kelompok pro bisa menambahnya.
6. Begitu pula, kalau ada argumentasi yang dapat ditentang oleh kelompok kontra, maka seorang dari kelompok  kelompok kontra dapat menyanggah lagi.
7. Begitu seterusnya, sehingga terjadi perdebatan yang panjang.
8. Bila perdebatan sudah menyimpang dari topik persoalan, maka moderator harus meluruskan.
9. Setelah perdebatan dianggap cukup, maka moderator dapat membuat kesimpulan yang bersifat "netral" atau tiudak memihak. Dan perdebatan tidak uasah sampai pada titik temu, karena  masing-masing pendebat mungkin menggunakan pendekatan atau sudut panfdang yang berbeda.

            Diskusi dalam bentuk debat memiliki segi positif atau kebaikan dan segi negatif atau kelemahan.  Segi positif diadakannya debat  antara lain: (1) dapat menyajika kedua segi permasalahan, (2) mendorong adanya analisis dari kelompok, (3) menyajikan ide dan fakta dari kedua sisi masalah, (4) memanghkitkan motivasi, dan (5) dapat dipakai pada kelompok besar. Adapun  segi negatif diadakannya debat antara laian: (1) keinginan untuk menang yang  besar menyebabkan alasan tak objektif, (2) mungkin melibatkan emosi, dan (3) mungkin mendapatkan kesan yang salah.
            Dalam kaitannya dengan masalah perdebatan ini, Monroe (1955: 218-221mengemukakan bahwa argumentasio-argumentasi yang baik untuk disampaikan adalah argumentasi yang berkaitan dengan:
1. hal-hal yang dapat dipercaya atau dibuktikan, yang disebut dengan istilah evidence;
2. alasan logis (logical reasoning) dengan menunjukkan contoh-contoh (reasoning from examples);
3. alasan logis dengan aksioma atau asas tertentu (reasoning from axiom);
4. alasan logis dengan menunjukkan hubungan sebab-akibat (reasoning from causal relation); dan
5. dengan memberikan himbauan yang bersifat emosional (emmotional appeal).

            Adapun Brigance (1940-1947) mengemukakan bahwa di dalam perdebatan harus terjadi hubungan komunikasi yang baik dan penuh persahabatan. Pada waktu pendebat dari kelompok pro berbicara, kelompok kontra harus mendengarkan baik-baik. Begitu sebaliknya, jika pendebat dari kelompok kontyra berbicara, kelompok pro harus mendengarkan baiak-baik. Selain. itu penampilan pembicaraan pembicaraan kedua belah pihak harus penuh dengan tenggang rasa dan saling bertoleransi. Pembicara yang baik adalah pembicara yang harus memiliki kepribadian berikut:
1. seorang pembicara harus memiliki watak moral yang kuat (a spreaker must have a strong moral character);
2. seorang pembicara harus juga memiliki kontrol diri (a speaker must also have self-control);
3. seorang pembicara juga harus meiliki keikhlasan dan kesungguhan hati ( a peaker must also have sincerity and earnestness);
4. seorang pembicara harus memiliki suatu perhatian yang sempurna terrhadap pendengar (having a thorpugh respect for audience);
5. seorang pembicara harus menciptakan pergaulan yang akrab dengan penuh perhatian (closely associated with respect);
6. seorang pembicara harus  meiliki kejujuran dan cara mempengaruhi juga juga halus atau lembut (fairness is likewise a subtle persuasive influyence); dan
7. persyaratan yang terakhir yang harus diperhatikan oleh para pembicara dalam kelompok (perdebatan) adalah bijaksana (tact is the last element of this group to be considered).


            Selain di dalam ruang atau gedung pertemuan, debat dapat disiarkan lewat radio dan ditayangkan dalam telivisi terbuka.  Di TV ONE,  misalnya,  acara debat public sering  kita lihat pada malam hari seperti di bawah ini.
                           


             


Selain itu acara depat sering kita lihat dalam acara di televise terbuka untuk menampilkan visi dan misi para kandidat presiden, gubernur, atau walikota. Berikut I ini adalah rekaman debat Calon Gubernur Jatim 2008 pada putaran pertama.

                       




 LATIHAN
1. Terangkan perbedaan pengertian antara kelompok pro dengan kelompok kontra dalam kegiatan debat! Syrata-syarat apakah yang harus dipenuhi oleh kedua kelompok tersebut dalam mengemukakan argumentasinya! Jelaskan dengan contoh-contoh!

2. Coba Anda lakuakan sebuah simulasi debat dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
   a. seorang mahasiswa sebagai moderator;
   b. seorang mahasiswa sebagai sekretaris;
   c. lima s.d. sepuluh orang sebagai kelompok pro;
   d. lima s.d. sepuluh orang sebagai kelompok kontra;
   e. tiga orang sebagai pengamat;
   f. denah tempat duduk sebagai berikut:
   g. topik westernisasi.


                                                    M     S

                                  PPPPPPP                 KKKKKKK
                                  PPPPPPP                 KKKKKKK
                                  PPPPPPP                 KKKKKKK
                                  PPPPPPP                 KKKKKKK
                                  PPPPPPP                 KKKKKKK
                                  PPPPPPP                 KKKKKKK

                                                   O  O  O

dimana:
        M = Moderator
        S = Sekretaris
        P = kelompok Pro
        K = kelompok Kontra
        O = Observer (pengamat)

  

Komentar

  1. Bagus Mbak. Postingan ini sangat membantu saya dalam mencari referensi tentang debat yg susah banget. Big thanks!

    BalasHapus
  2. Sama-sama mas...alhamdulilah jika bermanfaat

    BalasHapus
  3. Tapi sayang gak dicantumin sumber referensinya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Puisi “Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa”

METAFORA be a great blog 1. Analisis Puisi “Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa” Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa Oleh: Taufik Ismail Jika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah yang bernama keyakinan Jika adalah yang harus kau tumbangkan Ialah segala pohon-pohon kezaliman Jika adalah orang yang harus kauagungkan Ialah hanya Rasul Tuhan Jika adalah kesempatan memilih mati Ialah syahid di jalan Ilahi April, 1965 Hasil analisis:             Ketika seseorang anak mulai menginjak usia kedewasaan, tentunya ia memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap dirinya dan keluarganya. Ketika anak mulai beranjak dewasa, saat ia mampu bekerja sendiri mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya, tanggung jawab orang tua kepada anaknya itu perlahan akan bebalik menjadi tanggung jawab seorang anak u...

KRITIK SASTRA CERPEN ANAK KEBANGGAN

Nama          : Enif Nurul Khoirubianti NIM/OFF   : 110211413115/BB WUJUD KECINTAAN SEORANG AYAH YANG DISALAH GUNAKAN OLEH ANAK YANG DIBANGGAKANNYA Judul Cerpen             : Anak Kebanggaan Halaman                       : 15-26 Penulis                         : A.A. Navis Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit            : Cetakan ke-16, 2010 1. Sinopsis cerpen “Anak Kebanggan” karya A. A. Navis  ...

SINOPSIS Padang Ilalang di Belakang Rumah

Judul                : Padang Ilalang di Belakang Rumah Pengarang       : NH. Dini Novel Periode  : 1970 Sinopsis : Dini hidup dalam keluaraga yang sangat rukun dan berkecukupan. Dini adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Kakaknya yang paling tua adalah Heratih, Nugroho, Maryam, dan yang terakhir adalah Teguh. Pada saat penjajahan Jepang ini, Dini masih duduk di bangku SD. Rumah orang tua Dini lumayan besar dan mempunyai halaman yang cukup luas di depan dan di belakang rumah.   Keluarga Dini merupakan keluarga yang cukup kaya yang berada di desanya. Sejak Jepang datang ke Indonesia, keadaan ekonomi keluarga Dini mengalami kemunduran. Hal ini menyebabkan kedua orang tuanya harus bekerja keras. Ibunya mulai membuat kue kering dan membatik untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu halaman yang cukup luas di depan dan belakang rumah dimanfaatkan un...