METAFORA be a great blog
Para
panelis harus selalu ingat peranannya sebagai panelis. Ia harus dapat
menghayati perannya itu, sehingga tidak menimbulkan emosi pribadinya dalam
diskusi. Adapunseorang moderator yang didampingi oleh seorang sekretaris
diperlukan untuk mengatur jalannya diskusi. Resume pembicaraan tiap panelis
dicatat oleh sekretaris atau notulis.
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
PANDUAN
WICARA KELOMPOK 03
DISKUSI
PANEL
Di dalam materi wicara kelompok 03 ini berisikan teori diskusi panel yang
meliputi pengertian diskusi panel, tujuan diskusi panel, pembagian peran dalam
diskusi panel, tatacara diskusi panel, persamaan dan perbedaan diskusi panel
dengan panel forum, dan pengaturan tempat duduk dalam panel forum.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti
sajian tentang pokok bahasan diskusi
panel ini diharapkan mahasiswa dapat: (1) menyebutkan empat macam peran
dalam pelaksanaan diskusi panel, dan (2) memerankan sesuai dengan tugasnya
masing-masing dalam pelaksanaan diskusi panel; (3) membedakan perbedaan
pengertian diskusi panel dengan panel forum; dan (4) memerankan sesuai dengan
tugasnya masing-masing dalam pelaksanaan panel forum.
KATA KUNCI: diskusi, panel, panelis, moderator, audience, forum
BAHAN AJAR
Menurut Logan
(1972: 144) diskusi panel adalah
diskusi yang mendayagunakan empat sampai
dengan delapan nara sumber sebagai informan untuk menyajikan berbagai pandangan tentang pokok persoalan
kepada peserta diskusi (the panel is a
situation in which four to eight informed individuals are chosen to represent
various viewpoint of the group). Batasan ini tidak mutlak, karena dalam
kenyataannya pelaksanaan diskusi panel ini dapat dilakukan oleh tiga sampai
dengan tujuh peserta sebagai panelis dan para pendengar (audience) sebagai
pihak yang memperoleh informasi baru. Dalam diskusi panel ini, dipilih suatu
topik yang menarik untuk dibahas oleh para panelis yang keba-nyakan diperankan
oleh cendekiawan, atau tokoh masyarakat yang mumpuni terhadap suatu aspek
permasalahan. Adapun pokok persoalan atau topik tersebut dibahas bersama oleh
setiap anggota panel di bawah pimpinan seorang moderator.
Tujuan diskusi panel adalah untuk mendiskusikan suatu masalah atau
topik yang ditinjau dari beberapa aspek. Aspek-aspek ini tergantung pada topik
diskusi. Oleh sebab itu, panel harus ditujukan pada perangsangan cara berpikir massa dengan memberikan
berbagai prospek dan sudut pandang. Jadi, tidak boleh hanya sekedar merupakan
pengajaran informatif.
Panel dapat
dilakukan selama kurang lebih dua jam di ruangan yang baik akustiknya. Setiap
anggota panel biasanya berbicara secara spontan, informal, singkat, dan jelas.
Panel dapat juga dilakukan dengan siaran radio ataupun televisi selama 15
sampai dengan 30 menit, yang tak usah dihadiri secara langsung oleh pendengar
(audience). Diskusi panel yang baik, panelis-panelisnya dipilih orang yang berpengalaman pada bidangnya masing-masing, serta dapat
berbicara dengan lancar dan menarik. Pada saat pembukaan, moderator
memperkenalkan setiap anggota panel, lalu mengemukakan persoalan-persoalan,
baru persoalan-persoalan itu di bahas dan didiskusikan oleh para panelis.
Di dalam diskusi
panel perlu adanya penyimpulan pembicaraan, tetapi tidak perlu mencapai keputusan
dan kesatuan pendapat. Hanya dalam hal-hal khusus sajalah seseorang di luar
anggota panel diperbolehkan memberikan sumbangan pikiran. Pada umumnya panel
tidak diselingi oleh pandangan umum dari audience atau pendengar.
Norma atau tatacara
dalam jalannya diskusi panel disepakati bersama, dan moderator mengumumkan
kepada pendengar. Adapun langkah-langkah pelaksanaan diskusi panel dapat
disusun sebagai berikut.
1. Tahap pertama (15 s.d. 40
menit), empat sampai dengan enam orang ahli dengan seorang moderator
(selaku pemimpin diskusi), mengemukakan pandangannya tentang topik yang
disepakati berdasarkan keahliannya masing-masing. Pandangan para panelis
tersebut mungkin berbeda antara yang satu dengan yang lain, karena bertumpu
dari titik pandang yang berbeda. Penyampaian pandangan ini dilakukan di muka
sidang pleno.
2. Tahap kedua (20 s.d. 60
menit), antara panelis satu dan panelis kedua saling merespon (bertanya dan
menanggapinya) dengan dipandu oleh sang moderator dan dicatat oleh sekretaris.
Diskusi ini juga dilakukan di depan sidang pleno.
3. Tahap ketiga (5 s.d. 10
menit), moderator merangkum hasil diskusi panel dengan membuat kesimpulan
umum atau kesimpulan sementara. Kesimpulan tersebut dirumuskan bersama-sama
oleh sekretaris, dan berisikan masalah-masalah yang secara umum telah
dipecahkan bersama. Adapun masalah-masalah kecil lain tidak usah sampai pada
titik temu, dan tak perlu disimpulkan oleh moderator.
Ketiga tahapan
tersebut merupakan tahapan umum yang biasanya dilakukan dalam kegiatan diskusi panel. Adapunlangkah-langkah
secara teknis dalam pelaksanaan diskusi panel dapat diperinci sebagai berikut
ini.
1. Moderator mengumumkan topik diskusi, serta memperkenalkan par
panelis dan aspek-aspek yang akan diperankan oleh para panelis tersebut.
2. Moderator menetapkan peraturan-peraturan pembicaraan dan
memberikan pengarahan singkat.
3. Panelis pertama dipersilahkan memberikan pandangannya tentang
topik permasalahan diskusi.
4. Setelah panelis pertama mengemukakan argumentasinya,
dipersilahkan panelis kedua dan berikutnya menyampaikan pandangannya tentang
topik diskusi.
5. Setelah semua panelis menyampaikan semua pandangannya, moderator
menyimpulkan permasalahan yang bersifat kontradiktif atau kontroversial dari
para panelis.
6. Moderator mempersilakan panelis untuk menanggapi atau merespon
kepada panelis lain dengan cara angkat tangan lebih dahulu atau ditunjuk
langsung oleh moderator.
7. Setelah terjadi diskusi lintas sektoral atau sorotan dari
beberapa aspek, moderator meringkas hasilnya.
8. Jika diskusi berbentuk diskusi panel murni (buka panel forum),
moderator dapat menutup diskusi. Akan tetapi, jika diskusi tersebut merupakan
panel forum maka mode-rator mempersilakan forum (audience) untuk menanggapinya.
Pengaturan tempat duduk dalam diskusi panel dapat dilakukan dengan
berbagai macam variasi seperti berikut ini.
Model 1: Model
2:
P P
M S P P
M
S
P P
P P
AAAAAAAAAA A A
AAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAA
Model 3:
P P
P P
S
M
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA dimana:
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA M = Moderator
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA S = Sekretaris
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA P = Panelis
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA A = Audience.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Menurut Logan (1972: 144-145) beberapa bentuk diskusi dapat dilanjutkan atau
digambungkan dengan diskusi yang lebih luas atau diskusi massal yang berbentuk forum. Dalam hal ini forum berarti
bentuk diskusi yang dapat dikombinasikan dengan panel, dialog (wawankata),
simposium, ceramah, atau film dengan cara melibatkan audience untuk
berpartisipasi (the forum may be combined
with panel, dialogue, symposium, lecture, or film as means of involving the
audience in participation).
Sehubungan dengan
itu, diskusi panel dapat digabungkan dengan diskusi yang lebih luas (massal)
yang berbentuk forum. Gabungan antara
diskusi panel dengan forum ini lazim disebut panel forum. Pelaksanaan diskusi
yang berbentuk panel forum ini memakan waktu lebih lama
diban-dingkan dengan pelaksanaan diskusi
panel (murni), karena yang berbicara dalam panel forum tersebut terdiri dari
banyak orang mulai dari moderator, para panelis, sampai dengan para audience.
Adapun dalam pelaksanaan diskusi panel (murni) yang berbicara terbatas pada moderator dengan para panelis.
Sebenarnya panel forum ini merupakan
kelanjutan dari diskusi panel, karena setelah terjadi diskusi antara para
panelis dengan dipandu oleh sang moderator, maka dapat pula dilanjutkan dengan
panel forum dengan mempersilakan para audience untuk menanggapi
argumentasi-argumentasdi para panelis.
Karena panel forum
merupakan kelanjutan atau kombi-nasi dengan diskusi panel maka kedua bentuk
diskusi ini memiliki berbagai persamaan dan berbagai perbedaan. Adapun perbedaan dan perbedaan kedua bentuk diskusi
tersebut adalah sebagai berikut ini.
Persamaan antara Diskusi
Panel dengan Panel Forum
Diskusi panel
dengan panel forum memiliki beberapa persamaan. Persamaan itu adalah sebagai
berikut ini.
1. Baik di dalam diskusi panel maupun di dalam panel forum sama-sama memiliki
seorang moderator yang bertindak pengatur lalulintas jalannya diskusi.
2. Baik di dalam diskusi panel maupun di dalam panel forum sama-sama memiliki
seorang sekretaris atau notulis yang bertugas sebagai penulis atau perekam
nama-nama pembicara, pandangan-pandangan dari para panelis,
tanggapan-tanggapan, jawaban-jawaban para panelis, dan saran-saran para penelis.
3. Baik di dalam diskusi panel maupun di dalam panel forum sama-sama
terdapat kerja sama antara sekretaris dengan moderator dalam menyusun
kesimpulan umum atau kesimpulan sementara.
4. Baik di dalam diskusi panel maupun di dalam panel forum sama-sama
mengambil para cendekiawan atau tokoh masyarakat yang berpengalaman terhadap suatu aspek permasalahan untuk
diperankan sebagai panelis.
5. Baik di dalam diskusi panel maupun di dalam panel forum sama-sama
terdapat kegiatan penyampaian pandangan tentang topik diskusi dari masing-masing
panelis.
6. Baik di dalam diskusi panel maupun di dalam panel forum terdapat
suatu kesempatan merespon dari para panelis kepada panelis lain.
7. Baik di dalam diskusi panel maupun di dalam panel forum sama-sama
terdapat tanggapan atau jawaban dari panelis atas respon panelis lain.
8. Baik di dalam diskusi panel maupun di dalam panel forum sama-sama
terdapat penutupan yang berisi kesimpulan umum tentang hasil diskusi, sedangkan
masalah-masalah khusus tak perlu sampai pada titik temu.
9. Baik di dalam diskusi panel maupun di dalam panel forum sama-sama
menggunakan tempat duduk yang modelnya sama, yaitu bisa dengan model PPMSPP sejajar dan horisontal (lihat model 1 dalam diskusi panel), bisa
dengan model PPMSPP lengkung (lihat
model 3 dalam diskusi panel), dan bisa dengan model MSPPPP siku (lihat model 3 dalam diskusi panel).
Perbedaan antara Diskusi
Panel dengan Panel Forum
Antara diskusi
panel dengan panel forum tentunya terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut
berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut.
1. Masalah waktu. Tentunya
diskusi panel dengan panel forum tidak sama dari segi waktu. Diskusi panel
(murni) waktunya lebih singkat daripada panel forum karena tidak ada tanggapan
atau respon dari berbagai pendengar atau audience. Akan tetapi, di dalam panel
forum akan memakan waktu banyak karena
para audience ikut "urun rembug" dalam membahas topik permasalahan.
2. Masalah keaktifan audience.
Tentunya diskusi panel dengan panel forum tidak sama dari segi keaktifan
audience. Diskuai panel (murni) audiennya lebih pasif, karena hanya
mendengarkan para panelis berdebad atau adu argumentasi. Akan tetapi, di dalam
panel forum para audience-nya lebih
aktif karena ikut berpendapat. Dengan demikian pelaksanaan panel forum akan
lebih menarik dan hidup, serta membuat para audience lebih bergairah mengikuti
jalannya diskusi.
3. Masalah tugas moderator.
Tentunya diskusi panel dengan panel forum tidak sama dalam hal tugas moderator.
Tugas moderator dalam diskusi panel (murni) lebih ringan dibandingkan tugas
moderator dalam panel forum. Hal ini disebabkan bahwa orang yang dipandu dalam
diskusi panel lebih sedikit, yaitu hanya memandu jalannya diskusi antar
panelis. Akan tetapi, tugas moderator dalam panel forum lebih sulit karena
mamandu jalannya diskusi terhadap banyak orang, mulai dari para panelis sampai
dengan para audience yang merespon.
4. Masalah tugas sekretaris.
Tugas sekretaris dalam pelaksanaan diskusi panel dengan pelaksanaan dalam panel
forum tidak sama. Tentunya tugas sekretaris dalam pelaksanaan panel forum lebih
berat, karena dia harus mencatat nama-nama penanya atau penanggap yang beraneka
ragam dari para panelis sampai dengan para audience. Selain itu, seorang
sekretaris harus mencatat gagasan-gagasan, saran-saran, ataupun kritik-kritik
dari para penanya (panelis dan audience). Dengan demikian, tugas sekretaris
dalam panel forum akan dua kali lipat dibandingkan tugas dalam diskusi panel.
5. Masalah tugas panelis.
Begitu pula tuga panelis dalam pelaksanaan panel forum akan lebih berat
dibandingkan dalam pelaksanaan diskusi panel. Para
panelis harus merespon atau menanggapi bukan saja dari para panelis lain,
tetapi harus menanggapi atau menjawab berbagai pertanyaan dari para audience.
Jadi, tugas para panelis dalam panel forum juga dua kali lipat daripada tugas
panelis dalam diskusi panel.
6. Masalah arah diskusi.
Arah diskusi dalam diskusi panel berbeda dengan arah diskusi dalam panel forum.
Di dalam diskusi panel, arah diskusi cukup dengan dua arah, yaitu komunikasi
antara para panelis melalui moderator. Akan tetapi, arah pembicaraan dalam
panel forum tidak cukup dua arah, karena komunikasinya amat kompleks dan
melibatkan berbagai macam peran. Komunikasi dalam pelaksanaan panel forum
berbentuk multi arah atau banyak
arah. Hal itu dapat dilihat dalam model komuni-kasi dalam bagan berikut ini.
Diskusi Panel: Panel
Forum:
P
P M P
P
P P
M P P
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA A AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
dimana: P = panelis, M = moderator, A = audience
Diskusi panel dapat dilakukan di ruang atau
gedung pertemuan, RRI, radio FM, stasiun televise terbuka (open television), misalnmya: YVRI. RCTI, SCTV, Indosiar, dan
sebagainya. Oleh karena itu, jika dilakukan di ruang atau gedung pertemuan,
maka pelaksaanaan panel dapat dilanjutkan dengan panel forum. Akan tetapi, jika
diskusi panel dilakukan di RRI, radio FM, atau televise terbuka, maka diskusi
panel dapat dilanjutkan dengan panel interaktif lewat telepon.
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Jika peserta
diskusi panel tidak terlalu banyak, maka susunan tempat duduk dapat diatur
dalam bentuk lingkar atau O. Di bawah ini diskusi panel dalam bentuk
melingkar.
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
Akan tetapi, jika
peserta diskusi panel jumlahnya besar, maka diskusi panel yang efektif adalah
bentuk panel forum tatap muka antara
panelis dengan peserta panel forum seperti di bawah ini.
![](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
LATIHAN
1. Sebutkan empat macam peran yang terdapat dalam pelaksanaan
diskusi panel! Apakah tugas keempat macam peran tersebut? Jelaskan dengan
contoh-contoh!
2. Coba Anda perankan diskusi panel tersebut di dalam kelas, dengan
rambu-rambu sebagai berikut ini.
a. Seorang mahasiswa
bertindak sebagai moderator;
b. Seorang mahasiswa
bertindak sebagai sekretaris;
c. Empat orang mahasiswa
bertindak sebagai panelis;
d. Tiga orang mahasiswa
bertindak sebagai pengamat;dan
e. Para
mahasiswa lain bertindak sebagai audience.
f. Topik diskusi panel
adalah: Kurikulum SMU 1994, Bi-
dang Studi Bahasa Indonesia .
3. Terangkan dengan bahasa Anda sendiri secara singkat dan jelas
perbedaan antara diskusi panel dengan panel forum!
4. Lakukanlah simulasi panel forum dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. topik panel forum adalah
sastra kontemporer;
b. empat orang bertindak
sebagai panelis;
c. satu orang bertindak
sebagai moderator;
d. satu orang bertindak
sebagai sekretaris;
e. tiga orang bertindak
sebagai pengamat; dan
f. sisanya bertindak
sebagai audience.
Catatan:
Rambu-rambu penilian atau kualitas moderator, sekretaris, dan
panelis identik dengan rambu-rambu penilaian yang ada dalam diskusi kelompok.
Komentar
Posting Komentar